Sejarah bom atom mengacu pada pengembangan dan penggunaan senjata nuklir, khususnya bom atom, yang telah memberikan dampak besar pada dunia. Berikut adalah ringkasan singkat sejarah bom atom:
1. Zaman Perang Dunia II:
Pengembangan bom atom dimulai pada masa Perang Dunia II. Pada tahun 1938, dua fisikawan Jerman, Otto Hahn dan Fritz Strassmann, menemukan reaksi nuklir fisi, di mana inti atom uranium dapat dipecah menjadi dua inti atom yang lebih kecil, menghasilkan energi besar. Penemuan ini memicu penelitian lebih lanjut tentang potensi senjata yang memanfaatkan energi nuklir.
2. Proyek Manhattan:
Pada tahun 1942, Amerika Serikat meluncurkan Proyek Manhattan, usaha rahasia yang dipimpin oleh Jenderal Leslie Groves dan fisikawan teoretis J. Robert Oppenheimer. Proyek ini bertujuan mengembangkan bom atom sebelum Nazi Jerman berhasil melakukannya. Ratusan ribu ilmuwan, insinyur, dan personel terlibat dalam proyek ini.
3. Pembuatan Bom Atom Pertama:
Pada tanggal 16 Juli 1945, Amerika Serikat berhasil menguji bom atom pertama yang diberi nama "Gadget" dalam uji coba nuklir yang disebut "Trinity Test" di Alamogordo, New Mexico. Uji coba ini menandai keberhasilan pertama dalam penggunaan bom atom.
4. Bom Atom di Perang Dunia II:
Pada tanggal 6 Agustus 1945, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertama pada kota Hiroshima, Jepang, dengan kode "Little Boy." Sekitar 140.000 orang tewas akibat ledakan dan radiasi dalam beberapa bulan setelahnya. Tiga hari kemudian, pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di kota Nagasaki dengan kode "Fat Man," menewaskan sekitar 74.000 orang. Akibat dari dua serangan bom atom ini menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945, menandai berakhirnya Perang Dunia II.
5. Perkembangan Selanjutnya:
Setelah Perang Dunia II, Uni Soviet juga berhasil mengembangkan senjata nuklir pada tahun 1949, mengawali era perlombaan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet selama Perang Dingin. Negara-negara lain juga berhasil mengembangkan senjata nuklir, yang menyebabkan meningkatnya keprihatinan atas penyebaran senjata nuklir dan risiko perang nuklir selama paruh kedua abad ke-20.
Sejak saat itu, komunitas internasional berusaha untuk mengatur dan mengendalikan penggunaan senjata nuklir melalui perjanjian internasional, seperti Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) dan perjanjian pengurangan senjata nuklir antara Amerika Serikat dan Uni Soviet (sekarang Rusia). Meskipun demikian, masalah senjata nuklir tetap menjadi isu yang kompleks dan kontroversial dalam politik global hingga saat ini.