Hujan meteor, juga dikenal sebagai gerimis meteor atau puncak meteor, adalah peristiwa alam di mana sejumlah besar meteor atau partikel debu dari luar angkasa masuk ke atmosfer Bumi dan menghasilkan kilatan cahaya saat mereka terbakar akibat gesekan dengan udara. Fenomena ini sering kali disebut sebagai "bintang jatuh," meskipun sebenarnya yang jatuh adalah partikel-partikel kecil tersebut.


Hujan meteor terjadi ketika Bumi melewati jalur debu dan partikel kecil yang ditinggalkan oleh komet atau asteroid yang melintasi orbitnya. Ketika partikel ini bertabrakan dengan atmosfer, mereka bergerak dengan kecepatan tinggi dan terbakar akibat panas gesekan dengan udara. Proses ini menghasilkan cahaya yang terlihat dari permukaan Bumi, yang kita kenal sebagai "meteor."


Beberapa hujan meteor terkenal di antaranya:


1. **Perseids**: Terjadi setiap Agustus ketika Bumi melewati jalur debu yang ditinggalkan oleh Komet Swift-Tuttle. Perseids sering kali merupakan salah satu hujan meteor paling spektakuler dan terlihat dengan jelas.


2. **Geminids**: Terjadi pada bulan Desember dan merupakan salah satu hujan meteor yang paling banyak menghasilkan meteor. Hujan ini terjadi ketika Bumi melintasi jalur debu yang ditinggalkan oleh asteroid 3200 Phaethon.


3. **Leonids**: Terjadi pada bulan November ketika Bumi melewati debu dan partikel dari komet Tempel-Tuttle. Meskipun Leonids umumnya memiliki tingkat aktivitas yang rendah, dalam beberapa tahun tertentu, mereka bisa menghasilkan hujan meteor yang intens.


Jika Anda ingin informasi lebih lanjut tentang hujan meteor yang lebih baru, saya sarankan mencari sumber terbaru seperti berita, jurnal ilmiah, atau situs web astronomi yang dapat memberikan informasi terbaru tentang peristiwa-peristiwa tersebut.