Polusi udara yang baik adalah kondisi di mana udara memiliki kadar polutan yang rendah atau bahkan tidak ada polutan sama sekali. Udara yang baik untuk pernapasan manusia dan lingkungan sekitar harus memiliki kualitas yang tinggi dan aman untuk dihirup. Berikut adalah beberapa ciri polusi udara yang baik:
1. **Kadar Partikulat Rendah:** Partikel-partikel kecil yang terdapat dalam udara, seperti PM2.5 (partikulat matter dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer), harus dalam kadar yang rendah. Partikel-partikel ini dapat masuk ke dalam paru-paru dan bahkan ke dalam aliran darah, berpotensi menyebabkan masalah pernapasan, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
2. **Kadar Ozon yang Terkendali:** Ozon di lapisan troposfer bumi (bawah) adalah polutan yang berbahaya saat terjadi pada tingkat yang tinggi. Ozon dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan dan mempengaruhi orang dengan penyakit pernapasan kronis.
3. **Kadar Nitrogen Dioksida (NO2) Rendah:** NO2 adalah gas yang dihasilkan dari aktivitas manusia seperti kendaraan bermotor dan pembakaran bahan bakar. Pajanan jangka panjang terhadap NO2 dapat mempengaruhi kesehatan pernapasan dan jantung.
4. **Kadar Karbon Monoksida (CO) Rendah:** CO adalah gas beracun yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Paparan tinggi terhadap CO dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dan bahkan kematian.
5. **Tingkat Kualitas Udara yang Dikendalikan:** Polusi udara yang baik dicirikan oleh indeks kualitas udara yang rendah. Indeks semacam ini memberikan informasi tentang tingkat polusi udara dan memberi tahu masyarakat apakah ada tindakan pencegahan yang perlu diambil, seperti menghindari aktivitas luar ruangan pada hari dengan kualitas udara buruk.
6. **Tidak Ada Bau yang Tidak Biasa:** Udara yang baik seharusnya tidak memiliki bau yang aneh atau menyengat. Bau yang tidak biasa bisa menjadi tanda adanya polutan atau zat kimia berbahaya dalam udara.
7. **Jumlah Polutan Udara yang Dikendalikan:** Selain polutan yang disebutkan di atas, udara yang baik juga tidak seharusnya mengandung zat-zat kimia berbahaya lainnya, seperti logam berat atau senyawa organik volatil.
Untuk menjaga polusi udara tetap rendah, penting untuk mengurangi emisi polutan dari sumber-sumber seperti kendaraan bermotor, pabrik, dan pembakaran bahan bakar. Peningkatan energi terbarukan, transportasi umum, dan praktik ramah lingkungan lainnya dapat membantu mempertahankan kualitas udara yang baik.